YESUS ADALAH SUMBER KEBAHAGIAAN KITA
Oleh: Pdt. Juliana Zai, STh.
Lukas 6: 21 “Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa”
Sahabat yang dikasihi Tuhan,
Mengapa banyak orang kristen tidak bahagia? Orang kristen sering tidak bahagia karena mereka mengalami kekhawatiran, tekanan batin, dan ketakutan yang berlebihan. Kita sering mengalami kegelisahan yang berlebihan akan suatu hal yang mungkin terjadi atau mungkin juga tidak terjadi. Salah satu kegelisahan yang mencuri kebahagiaan kita adalah kekuatiran akan makanan. Biasanya orang yang kelaparan dan tidak mempunyai apa pun lagi untuk dimakan dia akan menangis sembari menahan lapar. Bagi yang pernah mengalami kelaparan karena sudah tidak ada lagi yang mau dimakan akan tahu betapa berharganya sebutir nasi. Maka kebahagiaan orang yang lapar adalah ketika mendapatkan makanan.
Tetapi di jaman sekarang ini sudah jarang orang menangis karena kelaparan akibat tidak ada makanan untuk dimakan. Sebab sudah banyak aksi peduli kasih yang dilakukan oleh pemerintah maupun organisasi tertentu bahkan kalangan masyarakat pun turut serta memberikan bantuan pangan atau sembako kepada rakyat yang kurang mampu. Pada saat sekarang ini sudah jarang orang menangis karena tidak punya makanan. Tetapi yang sering membuat orang menangis adalah karena tekanan batin yang tidak terkontrol. Ada rasa ketakutan, kecemasan, kekuatiran yang berlebihan akan hari esok. Ada yang takut tidak makan, takut tidak punya apa-apa, cemas untuk pendidikan anak-anak, kuatir akan masa depan, dan lain sebagainya.
Namun Firman Tuhan hari ini meneguhkan kita dengan mengatakan: “Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa” (Luk. 6:21). Dalam renungan ini Yesus berpesan bahwa orang yang lapar akan dipuaskan dan orang yang menangis akan tertawa, maka tetaplah berbahagia. Pesan Yesus mengenai lapar bukan tentang makanan jasmani saja melainkan makanan rohani. Bagi Yesus, makanan jasmani penting sebab Yesus telah memberikan jaminan itu dalam Matius 6:25-34 supaya jangan kuatir akan hal apapun juga baik soal makanan atau minum, apa yang dipakai dan sebagainya. Tuhan Yesus memberi jaminan pemenuhan keperluan sehari-hari bagi semua umat-Nya.
Maka melalui renungan ini, Yesus mengajak kita untuk mempercayakan kebahagiaan hidup kita kepada-Nya. Hendaklah kita lebih mengutamakan makanan rohani sebab hal itu akan menolong kita memperoleh kedamaian, keteduhan, dan kebahagiaan hidup. Hendaklah kita senantiasa lapar akan makanan rohani, yang mencintai pemberitaan Firman Tuhan dan bertekun mendengar serta membaca firman. Ketika kita mengalami kegelisahan, kecemasan, kekuatiran dan ketakutan, hendaklah kita berdoa. Ketika berdoa, kita dapat menenangkan hati kita di hadapan Tuhan, dan melalui doa, kita dapat mencari pencerahan Roh Kudus, mengenal firman Tuhan, dan memahami kehendak-Nya.
Sahabat yang dikasihi Tuhan,
Betul, sebagai manusia, kita membutuhkan makanan, namun Yesus sedang mengarahkan pikiran kita kepada makanan yang luput dari perhatian kita, yaitu makanan rohani yaitu kebenaran Firman-Nya. Yesus berkata dalam Matius 4:4 “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Kita butuh makanan jasmani dan makanan rohani, itu harus seimbang. Supaya ketika diperhadapkan dengan arus jaman dan badai kehidupan, kita tidak mudah goyah dan jatuh. Apa pun yang membuat kita kuatir, tertekan, dan ketakutan, Percayalah bahwa Yesus adalah Sumber Kebahagiaan kita. Amin. Salam sehat dan bersemangat dalam penyertaan Tuhan (JZ).
Upload : CSt. Dr. Hisar Sirait