SEGALA-GALANYA ADALAH MILIK TUHAN
Oleh: Pdt. Juliana Zai, S.Th
1 Tawarikh 29: 11 “Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.”
Sahabat yang dikasihi Tuhan.
Berkat yang kita miliki adalah pemberian dari Tuhan. Jadi Tuhan adalah Pemilik, sedangkan kita hanya dipercaya untuk mengelolanya (pengelola). Sumber berkat itu adalah dari Tuhan dan berkat itu dititipkan-Nya kepada kita untuk sementara waktu. Selain berkat materi, Tuhan juga memberikan kita nafas kehidupan, kesehatan, dan alam raya yang indah untuk kita nikmati dan kelola dengan baik. Untuk semua yang kita miliki, itu adalah titipan Tuhan, baik suami/isteri, anak, keluarga, harta, rumah, mobil, jabatan, uang dan sebagainya. Segala-galanya adalah titipan Tuhan, dan sewaktu-waktu Dia akan mengambilnya.
Daud mengakui dengan jujur bahwa segala-galanya adalah milik Tuhan. Oleh karena itu, Daud memuji dan mengagungkan Tuhan atas semua hal yang sudah diberikan-Nya kepada umat-Nya. Dengan demikian, semua umat boleh memberikan yang terbaik untuk mendukung pembangunan Bait Suci.
Renungan hari ini merupakan nyanyian pujian Daud kepada Tuhan Allah di depan mata segenap jemaahnya karena mereka semua telah memberikan persembahan kepada Tuhan Allah untuk pembangunan Bait Allah. Daud mengajak seluruh bangsa Israel untuk memberikan pujian dan penghormatan hanya kepada Allah, karena Daud menyadari tentang siapakah Allah sesungguhnya. Daud mengungkap kekagumannya kepada Allah dengan mengakui betapa besar dan hebatnya Dia. Hal ini dituliskan dalam renungan hari ini yang mengatakan, “Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.” (1 Tawarikh 29:11). Daud menyatakan bahwa segala yang ada di langit dan di bumi adalah milik Tuhan. Kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, segala yang ada di langit dan di bumi, kerajaan, Dialah yang tertinggi dari segala kepala (pemimpin bangsa dan negara). Tuhan Allah adalah penguasa tunggal atas semesta alam. Segala-galanya adalah milik Tuhan.
Sahabat yang dikaishi Tuhan.
Tuhan Allah adalah pencipta langit dan bumi dan segala isinya. Dia menciptakan segala sesuatu yang ada di muka bumi ini untuk kebutuhan kita. Maka sudah sepatutnyalah kita mengagungkan, menghormati dan mengakui kemahakuasaan Tuhan Allah. Melalui renungan hari ini, hendaknya kita bersorak-sorai dan bersukacita, menyanyi, memuji dan memuliakan nama-Nya, karena Dia adalah Allah yang besar dan jaya. Kehormatan, kemasyhuran dan keagungan yang ada di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Roma 11:36, “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia dan oleh Dia dan kepada Dia. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya.” Kiranya renungan ini mengingatkan dan menyadarkan kita bahwa segala yang kita miliki, entah itu harta, talenta, posisi, kedudukan, anak, pasangan, kesehatan bahkan kesempatan adalah berasal dari Tuhan dan untuk kemuliaan Tuhan. Ingatlah, Segala-galanya adalah milik Tuhan. Amin. Salam sehat dan bersemangat dalam penyertaan Tuhan (JZ).
Upload: C.St. Dr. Hisar Sirait