SANTAPAN ROHANI, SENIN 26 DESEMBER 2022

KASIH KARUNIA ALLAH TELAH NYATA

OLEH: Pdt. JULIANA ZAI, STh

Ev: Titus 2: 11-15

Sahabat yang dikasihi Tuhan,

Titus merupakan sahabat dekat Paulus yang bekerja bersama rasul itu di Asia Kecil dan Yunani. Paulus menuliskan suratnya kepada Titus sebagai dukungan kepadanya untuk terus mengajarkan iman yang benar dan membimbing jemaat agar tetap hidup sesuai dengan kehendak Allah. Pada waktu Paulus mengirimkan suratnya kepada Titus, Titus sedang berada di pulau Kreta. Paulus meninggalkannya di pulau itu untuk menetapkan penatua-penatua di setiap kota (Titus 1: 5).

Sejumlah orang dalam jemaat-jemaat di Kreta rupanya sedang berusaha menyesatkan anggota lainnya dengan ajaran-ajaran sesat. Seperti yang tertulis dalam Titus 1: 10-14 mengatakan bahwa orang Kreta hidup tidak tertib, omongannya sia-sia dan menyesatkan pikiran, mengacaukan banyak keluarga dengan pengajaran sesat, pembohong, binatang buas, pelahap yang malas. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik. Oleh karena itu Paulus meminta kepada Titus untuk mengajar jemaat tentang cara hidup yang pantas sebagai umat Allah. Selain itu, surat kepada Titus juga memuat petunjuk dan nasihat bagi para pemimpin jemaat dan bagi seluruh jemaat Tuhan agar memegang teguh iman yang benar dan hidup dengan baik.

Dalam renungan hari ini mengingatkan jemaat dan para pemimpin umat bahwa hidup kita sebagai orang percaya adalah hidup dalam kasih karunia Allah. Hidup kita ini hanyalah karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan kita. Kita ada dan hidup karena kasih karunia Allah. Kasih karunia Allah merupakan pernyataan Allah yang berdaulat dan penuh kasih kepada segenap ciptaan-Nya yaitu seluruh umat manusia secara umum dan kepada umat pilihan-Nya secara khusus. Kasih karunia adalah kemurahan hati Allah kepada manusia, yang dinyatakan melalui kehadiran Yesus Kristus ke dunia.

“Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus” (Roma 3: 23-24). Allah yang menyelamatkan seluruh umat manusia dengan penerimaan dan cinta kasih melalui pengorbanan di kayu salib. Allah menyelamatkan manusia dengan harga yang mahal yaitu melalui darah dan tubuh Yesus Kristus dan Dia memberikan nyawa-Nya sebagai korban pendamaian antara Allah dan manusia dengan cuma-cuma. Keselamatan dari Allah berarti karya yang telah dan sedang dikerjakan oleh Allah sendiri untuk membebaskan manusia dari dosa dan kuasa kejahatan. Allah yang berinisiatif, Allah yang bertindak dan Allah yang turun tangan untuk membela dan menyelamatkan kita.

Maka hidup yang kita hidupi sekarang ini sesungguhnya adalah karena kasih karunia atau anugerah Allah. Melalui kasih karunia itu, kita dididik supaya meninggalkan kefasikan. Hendaklah kita senantiasa hidup benar, taat dan setia kepada Tuhan dan Firman-Nya. Hendaklah kita meninggalkan atau bahkan membuang segala kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi. Tetapi hendaklah kita hidup bijaksana, berhikmat, melakukan perbuatan adil dan benar terhadap sesama, dan beribadah hanya kepada Tuhan Allah saja. Inilah yang dikehendaki Tuhan untuk kita lakukan dalam kehidupan keseharian kita.

Sahabatku, Kita hidup dalam kasih karunia Allah, maka pergunakanlah setiap waktu dan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk melakukan hal-hal yang berkenan bagi Tuhan. Hendaklah dalam penantian kita menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, itulah waktu yang penuh bahagia dimana Allah menyatakan kemuliaan-Nya yang Mahabesar, Dia adalah Juruselamat kita, Yesus Kristus adalah Tuhan kita. Dia yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan umat kepunyaan-Nya. Dia menguduskan dan menyelamatkan semua yang orang rajin berbuat baik demi kemuliaan Tuhan. Maka tetaplah hidup sebagai umat yang dikasihi oleh Tuhan Allah dengan melakukan apa yang berkenan dihadapan Tuhan dan sesuai dengan Firman-Nya. Teruslah berbuat baik, berbelas kasih dan peduli sekalipun perbuatan baik itu sering tidak dihargai. Tuhan melihat setiap jerih payah dan usaha yang kita lakukan di dalam iman dan kasih. Selamat Natal. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

Salam sehat dan bersemangat dalam penyertaan Tuhan (JZ)

Uploaded: CSt. Dr. Hisar Sirait (26/12/2022)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: