SANTAPAN ROHANI: SENIN, 19 DESEMBER 2022

SEIA SEKATA, SEPERASAAN, MENGASIHI, PENYAYANG DAN RENDAH HATI

OLEH: Pdt. JULIANA ZAI, STh.

Nats Alkitab:
1 Petrus 3: 8 “Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati”

Sahabat yang dikasihi Tuhan,
Dalam dunia yang berubah-ubah ini, kita akan diperhadapkan dengan kesulitan dan pergumulan hidup. Setiap orang punya pergumulan/ persoalan masing-masing. Bagaimanapun keadaan kita dan apapun persoalan yang tengah kita hadapi, janganlah hal itu membuat kita kehilangan sukacita, kehilangan semangat, kehilangan pengharapan, apalagi sampai kehilangan kasih dan damai sejahtera, sebab Allah yang kita muliakan adalah Allah yang penuh kasih dan damai, yang selalu ada bersama kita untuk menopang dan menolong kita.

Dalam renungan hari ini kita diingatkan bahwa Allah sudah memilih dan menetapkan kita sebagai komunitas kasih dan damai. Tentunya hal ini menjadi suka cita besar bagi kita sebagai umat pilihan yang sudah ditetapkan dan dipilih oleh Allah sebagai anggota persekutuan Kasih dan Damai yang selalu menyuarakan suara kasih dan damai itu sendiri melalui sikap dan perkataan kita.

Persekutuan umat Kristen adalah persekutuan yang menggambarkan komunitas kesatuan di mana karakter yang dibangun adalah karakter khusus yang ditetapkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus untuk dihidupi. Adapun karakter yang harus dibangun dalam peresukutuan itu yaitu: seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya hendak memberkati. Orang yang mau hidupnya diberkati maka ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu (1 Pet. 3: 8-10).

Semua hal yang harus kita lakukan yang sudah disebutkan itu dirangkum dalam bahasa Kasih dan Damai. Hendaklah kita sebagai anggota persekutuan Kristen senantiasa mau dan mampu menjadi duta yang hidup untuk mewujudkan cinta kasih dan perdamaian, hidup dalam kasih dan perdamaian adalah anugerah Allah yang didemonstrasikan oleh Yesus Kristus. Kalaupun masing-masing anggota persekutuan tengah menghadapi badai hidup maka anggota lainnya akan terus menerus memotivasinya, menopangnya, mendorongnya dan menolongnya untuk bangkit dan bersemangat agar tidak kehilangan pengharapan. Hal inilah yang ditekankan dalam renungan hari ini kepada kita dengan mengatakan: “Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati” (1 Petrus 3: 8).

Sahabat yang dikasihi Tuhan,
Sekalipun kita menghadapi pergumulan baik pergumulan pribadi maupun pergumulan bersama dalam persekutuan Kristen, tetaplah kita hidup dalam kasih dan damai. Kita dipanggil untuk melakukan tindakan-tindakan perdamaian dengan perbuatan cinta kasih terhadap sesama dan seluruh ciptaan. Semua orang Kristen dipanggil mewartakan Injil Yesus Kristus yang merupakan kabar baik, kabar keselamatan yang menghadirkan kasih dan perdamaian sehingga kehidupan ini bisa berlangsung dengan baik dan damai. Tekanan seperti apapun beratnya, intimidasi, tantangan, pergumulan apapun yang kita hadapi, tapi cinta kasih Tuhan di dalam Yesus Kristus yang sudah mengaruniakan segala kelimpahan anugerah menjadikan kita mampu untuk hidup sebagai persekutuan cinta kasih dan membawa perdamaian. Amin.

Salam sehat dan bersemangat dalam penyertaan Tuhan (JZ).

Uploaded by: CSt. Hisar Sirait (HKBP Depok 1)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: