SANTAPAN ROHANI: SELASA, 24 JANUARI 2023

KRISTUS HIDUP DI DALAMKU

Oleh: Pdt. Juliana Zai, S.Th.

Galatia 2:20 “:namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Sahabat yang dikasihi Tuhan
Di masa-masa Epiphania ini, ingatan kita telah disegarkan bahwa Allah sendiri telah menyatakan diri-Nya, menjadi nyata jelas dan terang bagi kita, bahwa Allah Yang Mahakuasa itu bersedia hadir dan selalu mengasihi kita. Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah dalam Kristus Yesus. Hidup dan keberadaan kita sungguh berarti dan berharga karena Tuhan sendiri menghargai kita.

Nas hari ini kiranya meneguhkan hati kita untuk mengakui bahwa keberadaan kita adalah karena Tuhan. Tidak ada seorang pun tercipta dengan kebetulan, semua ada dalam rancangan indah Tuhan. Kita hidup adalah karena Dia, dan oleh Dia. Dengan demikian adalah bijaksana menjalani kehidupan dengan berpusat kepada Kristus. Hidup yang sedang kita hidupi, dan jalan yang sedang kita jalani adalah di dalam Kristus. Artinya kita perlu mengkalibrasi seluruh kehidupan kita ke dalam rancangan Tuhan. Hidup dalam Iman.

Sahabat yang dikasihi Tuhan
Mari renungkan sejenak, apakah yang kita peroleh ketika kita menjadikan “diri sendiri“ sebagai pusat kehidupan kita ini (egosentris)? Segala sesuatu kita ukur menurut cara pandang kita sendiri, segala sesuatu harus menurut pertimbangan pemikiran kita, atau segala sesuatu harus menghargai dan memperhatikan perasaan kita. Bahkan perputaran bumi dan ekonomi harus sesuai dengan keinginan kita atas nama kesuksesan. Atau mari coba jadikan pusat kehidupan kita adalah kehormatan dan harta kekayaan. Apa yang terjadi dalam hidup kita? Hahahaha…. Bayangkan saja…. Tentu kekecewaan, kemarahan, perperangan, perselisihan, persaingan, kebencian dan segala sesuatu yang negatif sebagai dampaknya. Memang sungguh enak rasanya jika hidup bebas, dipuja-puji, dilayani, dipuaskan dan diperhatikan. Tetapi semua itu pasti ada dampak yang mendatangkan kesusahan dan kesengsaraan.

Kasih Karunia Allah yang besar, yang telah dinyatakan-Nya dalam Kristus Yesus, justru menghantam kecongkakan kita yang mendewakan diri sendiri, agar kita beroleh damai sejahtera penuh dalam Kristus. Kuncinya adalah hidup dalam Iman. Tetapi ada saja yang salah mengerti mengenai hidup beriman, bahwa dengan ibadah, persembahan dan ritual yang dilakukan, Tuhan akan memberikan segala sesuatu yang kita inginkan dengan membalas lebih banyak dari yang kita berikan. Iman disalah mengertikan sebagai ukuran agar TUHAN membayar jasa kita. Sahabatku, Iman dalam Kristus tidaklah demikian.

Kristus yang memiliki kehidupan kita, dan tinggal di dalam kita, maka hidup yang kita hidupi sekarang ini adalah untuk memuliakan dan mengagungkan TUHAN semata. Hidup kita adalah instrumen bagi Allah untuk menyatakan Kasih Karunia-Nya kepada dunia. Selamat beraktifitas. Hidupmu sungguh berharga dan Tuhan mau memakai kita untuk menyatakan keagungan-Nya. Amin. Salam sehat dan bersemangat dalam penyertaan Tuhan (JZ)

Upload: C.St. Dr. Hisar Sirait, MA (HKBP DEPOK1)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: