SANTAPAN ROHANI: SABTU, 22 APRIL 2023

TETAP BERPENGHARAPAN DALAM PERGUMULAN

Oleh: Pdt. Juliana Zai, STh.

Ayub 14:14 Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi? Maka aku akan menaruh harap selama hari-hari pergumulanku, sampai tiba giliranku.

Ada saja orang berkata, hidup ini singkat bro sis, nikmatilah hidup, untuk apa mau susah dan menderita?!? Juga tidak mengherankan jika ada yang berpikiran pragmatis dengan mengatakan, untuk apa hidup benar dan menderita, toh kita juga akan mati? Nikmati saja hidup yang singkat ini.

Sahabat yang dikasihi Tuhan,
Kematian memang sangat jahat, membuat manusia hidup seperti tanpa tujuan, bahkan membuat hidup kita seperti tidak ada artinya. Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah mengalahkan kuasa maut, sehingga kita dikuatkan untuk berjuang dalam kebenaran dan berpengharapan.

Ayub adalah orang yang saleh, tetapi ditimpa “kesialan”, sehingga hidup dengan penuh sengsara. Dalam sekejab Ayub terjerembab dalam duka mendalam dengan kehilangan segala sesuatu yang menjadi kebanggan hidupnya. Banyak orang berpikir bahwa Ayub dikutuk oleh TUHAN, karena tidak mungkin manusia sedemikian menderita jika bukan karena dosanya. Bahkan ketiga sahabatnya, setelah meratapi keadaan Ayub, dalam percakapan dengan Ayub, mereka mengajak Ayub untuk mengakui dosa dan kesalahannya.

Nas hari ini merupakan salah satu jawaban Ayub dalam menjawab ketiga sahabatnya. Ayub dengan konsisten bertahan bahwa penderitaannya bukanlah kutukan Allah, karena dia tidak mempunyai dosa yang disembunyikannya. Jawaban Ayub ini, “Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi? Maka aku akan menaruh harap selama hari-hari pergumulanku, sampai tiba giliranku.” mengungkapkan keteguhan hati Ayub yang bersedia untuk tetap tinggal dalam kebenaran sekali pun menderita sengsara. Ayub meyakini bahwa ada kehidupan setelah kematian, dan dalam pergumulannya menunggu gilirannya untuk mati Ayub memilih untuk tetap berpengharapan pada TUHAN.

Sahabat yang dikasihi Tuhan,
Ketika mengalami pergumulan, kesusahan atau pun penderitaan, tentu saja ada datang godaan untuk meragukan kebenaran TUHAN. Godaan untuk mengambil jalan yang kita tahu salah dan keliru terkadang datang dan mendesak kita. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk tetap berpengharapan dalam pergumulan kita, karena kita tahu bahwa Tuhan Yesus telah mengalahkan kuasa maut dengan kebangkitan-Nya. Hidup kita dalam daging bukan lagi soal ketakutan kita atau kesakitan kita. Rasul Paulus mengatakan dalam Galatia 2:20, “namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”

Hidup kita dalam daging benar singkat, dan kematian pun akan menjelang, tetapi hidup yang singkat ini bukan lagi dikuasai oleh maut. Kita hidup karena Tuhan menentukan kita untuk menyampaikan kuasa Kasih Allah yang telah membuat hidup ini berarti. Pengalaman pahit, pergumulan maupun penderitaan yang kita alami Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita dengan tujuan kita memberitakan kebesaran kuasa Allah lewat pengalaman hidup kita. Sebagaimana Kristus menderita sengsara, mati disalibkan dan bangkit dalam kemuliaan, kita pun akan hidup sebagaimana Kristus hidup.

Kiranya nyanyian KJ 408 (BE 501) boleh mengingatkan kita bahwa Perjalanan hidup kita ini adalah momentum mengalami Tuntunan TUHAN, sehingga kita boleh teguh berpengharapan dalam Kristus.

Di jalanku ‘ku diiring oleh Yesus Tuhanku.
Apakah yang kurang lagi, jika Dia Panduku?
Diberi damai sorgawi, asal imanku teguh.
Suka-duka dipakaiNya untuk kebaikanku;
Suka-duka dipakaiNya untuk kebaikanku.

Di jalanku yang berliku dihiburNya hatiku;
bila tiba pencobaan dikuatkan imanku.
Jika aku kehausan dan langkahku tak tetap,
dari cadas didepanku datang air yang sedap;
dari cadas didepanku datang air yang sedap.

Di jalanku nyata sangat kasih Tuhan yang mesra.
Dijanjikan perhentian di rumahNya yang baka.
Jika jiwaku membubung meninggalkan dunia,
Kunyanyikan tak hentinya kasih dan pimpinanNya;
Kunyanyikan tak hentinya kasih dan pimpinanNya. Amin.

Salam sehat dan bersemangat dalam penyertaan Tuhan.

Selamat berakhir pekan.

Upload: CSt. Dr. Hisar Sirait (Sie Pendidikan HKBP Depok 1)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: