SANTAPAN ROHANI: RABU, 30 NOVEMBER 2022

KRISTUS TELAH MATI UNTUK KITA MAKA HIDUPLAH SESUAI KEHENDAK-NYA

Oleh: Pdt. Juliana Zai, S.T

2 Korintus 5:15 “Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.”

Sahabat yang dikasihi Tuhan,
Sebagai orang Kristen, kita pasti memahami makna rohani pengorbanan Yesus Kristus di bukit Golgata. Kita semua pasti memahami bahwa makna kematian dan kebangkitan Yesus Kristus bagi kita adalah bahwa dosa-dosa kita diampuni oleh Allah, hubungan kita dengan Allah dipulihkan, kita dibebaskan dari Kematian Kekal (Roma 6 : 23) dan diberikan Hidup yang Kekal (Yohanes 3 : 16). Yesus telah mati karena dosa kita, Dia telah menebus kita dengan darah-Nya yang tercurah dan kebangkitan-Nya menjadi kebangkitan kita dalam kehidupan yang kekal. Karena Dia telah menebus kita dan dibayar lunas dari dosa, maka kita menjadi milik-Nya. Oleh sebab itu, setiap orang yang sungguh telah percaya dan menerima Yesus Kristus tidak lagi hidup bagi dosa, melainkan hidup hanya bagi Allah dan melakukan kehendak-Nya.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kita terkadang dengan mudah melupakan penderitaan hebat yang ditanggung oleh Yesus Kristus. Kita terkadang lebih berfokus pada diri sendiri, mengasihani diri sendiri ketika mengalami pergumulan, dan melupakan Tuhan ketika kita sedang bahagia atau berkelimpahan berkat. Terkadang kita lebih mengandalkan manusia dan kemampuan diri sendiri ketimbang mengandalkan kuasa dan kekuatan Tuhan.

Bahkan kita merasa bahwa jika kita menjadi orang sukses, mapan, kaya, punya jabatan dan harta melimpah maka kita akan menjadi orang yang paling bahagia. Kita menganggap harta duniawi dapat memberikan kesejahteraan, kebahagiaan dan keselamatan. Tidak! Semua benda yang ada di dunia ini tidak dapat menjamin kebahagiaan apalagi memberikan keselamatan. Sumber kebahagiaan, kesejahteraan, kedamaian dan keselamatan kita hanyalah dari Tuhan Allah semata.

Oleh karena itu, renungan hari ini mengingatkan kita agar kita tidak hanya hidup untuk diri kita sendiri melainkan untuk Tuhan. Kita hidup bukan karena kekuatan dan kehebatan kita dan bukan karena kekayaan yang kita miliki, melainkan kita hidup dan tetap ada hingga saat ini hanya karena kemurahan hati Tuhan dan kasih karunia-Nya yang melimpah atas hidup kita.

Yesus Kristus mengasihi kita dengan cinta yang dapat menyelamatkan kita. Kematian-Nya di kayu salib adalah untuk menebus segala dosa kita dan menyelamatkan kita. Mari kita sadari bahwa hidup ini adalah anugerah Tuhan. Hidup kita telah ditebus dengan bayaran yang mahal. Yesus Kristus mengorbankan diri-Nya supaya kita hidup. Maka, hidup kita bukanlah milik kita sendiri, melainkan milik Tuhan. Oleh karena itu hidup kita harus sesuai dengan kehendak dan Firman Tuhan. Marilah kita menghayati kasih Tuhan dalam hidup kita dan menjalani hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Amin.

Salam sehat dan bersemangat dalam penyertaan Tuhan (JZ)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: