SANTAPAN ROHANI: MINGGU, 8 JANUARI 2023

Kehendak Allah digenapi di dalam Yesus

Oleh: Pdt. Bornok Sihombing, STh

Saudara/i dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Dalam nas kita kali ini Yesus dibaptis oleh Yohanes, untuk memperlihatkan bahwa Yesus adalah benar-benar Anak Allah. Mari kita memperhatikan ayat 13, “Yesus datang dari Galilea ke Yordan”. Dalam menempuh suatu jarak dalam suatu perjalanan, sebenarnya Matius sedang menggambarkan semangat ketaatan dari Yesus untuk melakukan apa yang di kehendaki oleh Bapa, Yesus meninggalkan Galilea menuju sungai Yordan untuk dibaptis oleh Yohanes. Secara umum dapat kita lihat peristiwa pembaptisan yang dilakukan oleh Yohanes pembaptis disungai Yordan dengan seruan pertobatan yang disampaikannya dan juga ketika Yesus datang untuk dibaptis oleh Yohanes sepertinya memperlihatkan bahwa Yesus sama seperti orang-orang yang lain. Sungguh menarik jawaban Yesus. Dia tidak dipusingkan oleh siapa membaptiskan siapa, melainkan mengutamakan hal kebenaran yang harus terjadi seturut kehendak Allah sebagai pembaptisan-Nya.

Saudara/i dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Dari ayat ini kita bisa lihat, keadaan Yesus sebagai seorang Allah atau Tuhan dapat saja menolak atau gengsi di baptis oleh Yohanes pembaptis yang adalah seorang manusia biasa, tetapi Yesus tidak melakukan itu, malahan sebalikya Yesus melepaskan statusnya sebagai Allah walaupun itu tidak menghilangkan statusnya bahwa Dialah Allah. Ini adalah tindakan Allah berkenan kepada Yesus atas apa yang telah Dia lakukan (menyangkal diri). Menempatkan diri-Nya setara dengan orang berdosa sekalipun Ia sendiri tidak perlu bertobat dari dosa (2Kor 5:21; 1Pet 2:24). Membiarkan diri-Nya untuk di baptis oleh seorang yang tidak setara dengan DIA adalah tindakan merendahkan diri (penundukan diri) dan merupakan prinsip dari sebuah ketaatan.

Saudara/i dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Sebuah pelajaran yang sangat berharaga dari Tuhan Yesus Kristus menjadi keteladan bagi kita. Dimana ketaatanNya menuntut adanya semangat untuk melakukan kehendak Allah. Siapa pun kita dan apapun status kita, ketaatan harus menjadi bagian dari hidup kita. kita harus memiliki hasrat untuk taat melakukan kehendak Tuhan. sebab untuk tujuan itulah kita di panggil menjadi hamba Tuhan. Peristiwa pembabtisan Yesus sekaligus menjelaskan bahwa kerendahan hati Yesus yang bersedia menerima babtisan air oleh Yohanes pembabtis sesuai dengan kehendak Allah. Dan peristiwa itu mengandung makna Yesus dan Yohanes pembabtis lebih mendahulukan kehendak Allah daripada kehendak mereka. Sehingga setelah Yesus dibabtis langit terbuka dan terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: Inilah anakKu yang Ku kasihi, kepadaNyalah aku berkenan (ay 16-17) mendahulukankan kehendak Allah daripada kehendak manusia merupakan pelayanan Yesus di dunia ini.

Saudara/i dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Tuhan menghendaki agar kita senantiasa memiliki persekutuan yang intim dengan Tuhan. Semakin dekat kita bersekutu, maka semakin peka kita akan mengerti isi hati dan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Untuk bersekutu dengan Tuhan, kita butuh kerendahan hati, artinya kita harus berserah kepada Tuhan. Jangan bersandar pada pengertian kita sendiri, karena sebagai manusia kita terbatas. Kita membutuhkan Tuhan dalam setiap keadaan, itu sebabnya kita harus mengizinkan Tuhan untuk mengintervensi hidup kita. TUHAN MENGHENDAKI AGAR KITA ANAK-ANAKNYA PEKA terhadap firman-Nya. Firman Tuhan adalah cara Tuhan berbicara secara nyata dalam hidup kita. Itu sebabnya penting kita harus MEMBACA dan MERENUNGKAN firman Tuhan setiap hari. KITA HARUS TAAT dan LAKUKAN apa yang Tuhan perintahkan, itulah IMAN terkadang cara Tuhan memimpin kita seperti cara Tuhan memimpin Abraham. Tuhan tidak memberitahukan terlebih dahulu kemana tujuannya, apa yang Ia rencanakan, apa yang menjadi kehendak-Nya, tetapi Tuhan mau melihat apakah kita taat dan melakukan apa yang IA perintahkan untuk kita lakukan. Amin

Doa
Ya Tuhan Yesus, kami sungguh sangat bersyukur atas kuasa dan berkatMu sehingga kami dapat melihat setia rencana dan kehendakMu dan kami bersyukur lewat baptisan kami mengenal serta mengingatkan kami agar selalu mengandalkan kuasa RohMu dalam hidup kami. Amin

 

Upload: C.St. Dr. Hisar Sirait

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: