YESUS KRISTUS TERANG BAGI SELURUH DUNIA
OLEH: Pdt. JULIANA ZAI, STh
Sahabat yang dikasihi Tuhan,
Dosa membuat kehidupan manusia menjadi gelap. Dosa terjadi karena manusia meragukan kuasa Tuhan, lebih mengutamakan keinginan diri sendiri, meremehkan perkataan atau firman Tuhan, dan lebih percaya pada kuasa-kuasa dunia, dan lain sebagainya. Dosa mengakibatkan manusia menjadi semakin jauh dari Tuhan sehingga dengan demikian manusia hidup dalam penderitaan. Penderitaan itu terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang memilih lebih percaya kepada kuasa dunia dari pada kuasa Tuhan.
Hal inilah yang dialami oleh bangsa Israel sehingga mereka harus mengalami penderitaan yang sangat berat di pembuangan Babel. Bangsa Israel telah jatuh ke dalam dosa. Mereka lebih memilih untuk percaya pada kuasa dan kekuatan bangsa-bangsa lain dari pada percaya pada kuasa dan kekuatan Tuhan. Bangsa Israel tidak lagi menunjukkan sikap kesetiaannya kepada Tuhan. Mereka beribadah kepada dewa-dewa dan baal, melakukan penindasan dan ketidak-adilan. Karena ulah atau perbuatan mereka sendirilah makanya mereka harus mengalami penderitaan yang sangat berat di Babel.
Bangsa Israel mengalami kesusahan, mereka hidup dalam tekanan, hari-hari mereka terbuang percuma dengan meratapi nasib yang menderita, sakit, tersisihkan, terbuang dan bahkan mengalami putus asa. Yesaya 49:4 “Tetapi aku berkata: “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku.” Ayat ini menegaskan bahwa Tuhan Allah menjamin hak dan upah umat-Nya selama mereka mau sadar dan bertobat serta kembali beriman kepada Tuhan Allah.
Renungan hari ini merupakan bagian dari Nyanyian atau puisi mengenai Ebed Yahweh (Hamba Allah) yang adalah terang bagi banyak bangsa. Puisi ini sangat indah, yang menggambarkan pergumulan hidup beriman di tengah arus gelombang dunia. Hamba Allah menderita banyak hal, tetapi tetap beriman teguh dan berkomitmen taat kepada TUHAN.
Dalam Kitab Yesaya, awalnya konsep Hamba Allah adalah mengenai Israel, tetapi Israel gagal menjadi Hamba Allah karena pemberontakannya. Sehingga jika kita perhatikan Yesaya 49-55 merupakan gambaran baru mengenai Hamba Allah, dan itu bukan lagi Israel melainkan Mesias, Penebus umat. Dialah Hamba Allah yang ditetapkan Allah sendiri untuk membawa terang bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Namun Hamba Allah itu digambarkan menerima penderitaan dalam keteguhan hati dan kesetiaan. Hamba Allah yang membawa terang bagi kaum tertindas itu digenapi oleh sosok Yesus Kristus Sang Terang Dunia.
Sahabat yang dikasihi Tuhan.
Yesus Kristus telah menjadi terang dan teladan bagi kita. Kesetiaan-Nya sekalipun dalam kesengsaraan-Nya, ditolak, diabaikan, dihina, dibunuh dengan cara yang mempermalukan-Nya, yaitu Salib, namun hal itu adalah terang bagi kita. Semua derita sengsara dialami-Nya, dan kemuliaan kehidupan karena peristiwa kebangkitan adalah bukti jelas bagi kita, bahwa jerih payah dan derita yang kita alami dalam kesetiaan kepada TUHAN tidak akan sia-sia. Hak dan Upah kita dalam memperjuangkan hidup baik dan benar tidak akan sia-sia. TUHAN akan selalu membela hak dan upah kita. Tuhan Yesus adalah buktinya.
Yesus adalah gambaran Hamba Allah, yang adalah soko guru dan tolok ukur kita untuk tetap berjuang menghidupi kebaikan, sekali pun kita belum memahami mengapa harus ada penderitaan dalam perjuangan itu. Tetapi yang pasti adalah hanya Yesus sahabat kita dalam derita, karena Dia sudah melalui kesusahan itu. Percayalah hanya Yesus yang layak kita pandang sebagai teman dalam penderitaan, karena Dia sudah melaluinya dan menjadi pemenang. Kita memiliki Tuhan yang adalah teladan dan sahabat. Sekali pun orang sekitar mencemooh, dunia menolak kita, orang terdekat meninggalkan kita, TUHAN Yesus adalah sahabat setia dalam kesusahan kita.
Sahabat yang dikasihi Tuhan,
Betapa pentingnya terang bagi kehidupan kita supaya kita dapat melihat, memilih dan menentukan arah langkah, hidup dan tindakan kita. Orang yang telah hidup dalam terang Firman Tuhan tidak lagi hidup dalam kegelapan, dan setiap perbuatan kegelapan tidak lagi menguasai kehidupan umat percaya. Ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita, maka kita pun menerima terang yang dari pada-Nya, sebab Yesus adalah terang yang sesungguhnya. Seperti yang tertulis dalam Yohanes 8: 12: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
Saat terang Yesus hadir dalam diri kita, maka terang itulah akan menyinari kehidupan kita. Dengan demikian kita yang dulu hidup dalam kegelapan, kini menjadi anak-anak terang yang memberi terang juga bagi orang sekitar melalui iman, perbuatan dan perkataan. Dengan hidup dalam terang, kita mampu melihat dan menentukan mana yang baik dan berguna serta mana yang tidak baik dan tidak berguna.
Sebagaimana kehidupan telah dikuasai oleh dosa yang menggelapkan kehidupan, maka perlu Terang agar kehidupan dipulihkan. Hanya terang yang mampu mengusir kegelapan. Terang itu senantiasa ada bersama dengan kita sehingga kita dapat menjalani kehidupan di dalam terang Tuhan. Terang itu akan menunjukkan jalan mana yang harus ditempuh. Itulah sebabnya Yesus meminta setiap orang percaya untuk mengikuti Dia. Kemana Dia pergi, disitu kita ada. Karena ada jaminan bahwa siapapun yang mengikuti Dia, tidak akan berjalan dalam kegelapan. Ketika kita mau tetap hidup di dalam terang Yesus Kristus maka kita tidak lagi takut menjalani hari-hari ke depannya sebab kita sedang di tuntun oleh Sang Terang sehingga kita dimampukan untuk menjadi orang yang taat kepada Allah dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Hidup dalam terang diwarnai dengan kasih, keadilan, damai sejahtera, kebaikan, kebenaran dan kemurahan hati. Amin. Salam sehat dan bersemangat dalam penyertaan Tuhan.
Upload oleh: C.St. Hisar Sirait (HKBP DEPOK1)