KITA DIBENARKAN KARENA IMAN
Oleh: Pdt. Juliana Zai, STh
Roma 5:1 “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus”
Sahabat yang dikasihi Tuhan, Sebagian orang Kristen berusaha untuk terus mempertahankan kehidupan rohani dan kesalehannya ketika mereka berada “di puncak” karier atau kesuksesan. Hubungan mereka dengan Tuhan didasarkan pada perasaan mereka saat berada “di puncak” kesuksesan. Untuk itulah mereka mengikuti konferensi, seminar, dan pemahaman Alkitab, rajin beribadah demi mempertahankan perasaan mereka yang merasa diberkati Tuhan ketika berada dipuncak kesuksesannya itu. Jika mengacu pada kehidupan yang berada dipuncak kesuksesan disebut dengan hidup yang diberkati, yang membuat sebagian orang terus menerus bertekun dalam ibadah dan dengar-dengaran akan firman Tuhan, sehingga dikemudian hari ada yang merasa imannya menjadi lemah jika sesuatu yang mengagumkan tidak terjadi dalam hidupnya. Akibatnya, mereka kehilangan banyak pengalaman indah, menjadi tidak berdaya, berputus asa, bahkan tidak lagi mau beribadah dan membaca Firman, karena mereka berada di lembah kesusahan, derita, sakit dan pergumulan hidup lainnya. Mereka menanti waktu untuk kembali berada di puncak barulah mereka kembali bersemangat dan beribadah. Seolah-olah ketika hidup kita sedang sukses, senang, sehat dan baik-baik saja, Tuhan sedang memberkati kita. Ketika keadaan kita sedang tidak baik, susah, menderita, sakit dan berduka, Tuhan sedang tidak memberkati kita. Ini pemahaman yang salah sebab Tuhan selalu menyertai dan memberkati hidup kita dalam segala keadaan. Ulangan 31:8, “Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau janganlah takut dan janganlah patah hati.” Oleh karena itu, tetaplah hidup di dalam Tuhan. Jangan menyerah dengan keadaan, sebab dalam suka dan duka, Tuhan selalu hadir bagi kita.
Sahabat yang dikasihi Tuhan, Renungan hari ini menegaskan kepada kita bahwa kita dibenarkan karena iman, oleh karena itu kita harus hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Yesus Kristus. Kita adalah manusia berdosa yang memperoleh kasih karunia dari Tuhan Allah melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Kita memperoleh pembenaran dari Tuhan karena kasih karunia-Nya kepada kita. Prinsip pembenaran oleh iman adalah prinsip keselamatan yang diberikan Allah kepada umat manusia. Tuhan Allah telah memperdamaikan diri-Nya sendiri dengan kita umat manusia di dalam penebusan Yesus Kristus. Oleh karena itu, hidup kita harus berpusat kepada Yesus Kristus. Setelah menerima Kristus Yesus dengan iman, kita diperintahkan untuk terus hidup tetap di dalam Dia dengan iman melalui naik-turunnya kehidupan. Dengan hidup di dalam persekutuan yang erat dengan Dia setiap hari, kita akan “berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, bertambah teguh dalam iman” (Kolose 2:7). Kita bertumbuh dengan mantap menuju kedewasaan saat hidup kita berpusat pada Kristus serta apa yang telah dilakukan-Nya bagi kita.
Sahabat yang dikasihi Tuhan, Kita telah dibenarkan karena iman kepada Yesus Kristus. Oleh karena itu tetaplah hidup di dalam Kristus. Jangan terlalu kuatir dan merasa kehilangan keselamatan atau kehilangan berkat jika diperhadapkan dengan pergumulan dan kesusahan. Orang yang dibenarkan oleh iman, jangan menjadi sombong jika hidupnya berkelimpahan berkat, tetapi bermegahlah karena kasih karunia Tuhan. Berada di puncak kehidupan rohani bisa jadi bermanfaat. Namun sesungguhnya tidak ada yang lebih menguntungkan daripada kehidupan iman yang terus menerus berpusat pada Kristus. Ingatlah bahwa hidup kita hanya karena kasih karunia Tuhan semata dan kita dibenarkan karena iman kita kepada-Nya. Amin.
Salam sehat dan bersemangat dalam penyertaan Tuhan (JZ).
Upload: Cst. Dr. Hisar Sirait (sie Pendidikan)