SANTAPAN ROHANI: KAMIS, 1 DESEMBER 2022

BERSORAK-SORAK DAN BERSUKACITALAH KARENA KASIH SETIA TUHAN

OLEH: Pdt. JULIANA ZAI, STh.

Mazmur 31: 8 “Aku akan bersorak-sorak dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku, telah memperhatikan kesesakan jiwaku”

Sahabat yang dikasihi Tuhan.
Mengapa banyak orang Kristen tidak mengalami sukacita dalam kehidupannya? Ada banyak hal yang sering membuat orang Kristen sulit bersukacita seperti kekuatiran, tekanan batin, dan ketakutan, dan lain sebagainya. Kekuatiran merupakan bentuk kegelisahan yang berlebihan akan suatu hal yang mungkin terjadi atau mungkin tidak terjadi. Tekanan batin adalah ketegangan yang berlebihan terhadap situasi dan kondisi tertentu yang sedang dihadapi. Dan ketakutan adalah kecemasan yang sangat terhadap bahaya, kejahatan, ataupun penderitaan. Ketakutan yang berlebihan hanya akan memperbesar masalah kita. Lalu, apa yang harus kita lakukan supaya kita tidak kehilangan suka cita? Jawabnya adalah mengucap syukurlah senantiasa hanya kepada Tuhan.

Apa pun yang membuat kita kuatir, tertekan, dan ketakutan, tidak dapat menghalangi Kasih Setia Tuhan yang terus bekerja dan menaungi hidup kita. Kita harus yakin bahwa Tuhan mengatur segalanya dengan baik, bahkan yang terbaik dirancangkan-Nya bagi masa depan kita. Kita dapat memasrahkan segalanya kepada-Nya. Sebagaimana renungan hari ini yang mengatakan: “Aku akan bersorak-sorak dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku, telah memperhatikan kesesakan jiwaku” (Mazmur 31: 8). Tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan, semua diketahui-Nya, bahkan sengsara kita pun ditilik-Nya dan Dia juga memperhatikan kesesakan yang ada dalam jiwa kita. Inilah yang membuat kita patut bersyukur dan bersuka cita sebab Tuhan selalu mengasihi, menilik dan memperhatikan kita.

Hal inilah yang menjadi kesaksian Daud dalam renungan hari ini. Daud yang tengah memiliki beban dan pergumulan bahkan bahaya mengancam nyawanya, namun Dia tetap mau bersorak-sorak dan bersukacita karena Kasih setia Tuhan jauh lebih besar dirasakannya daripada beban, pergumulan dan penderitaannya. Daud yakin pada kuasa Tuhan dan tetap berpengharapan kepada-Nya. Daud bersorak-sorak dan bersukacita kepada Tuhan sebab dia yakin bahwa hanya Tuhan yang sanggup melepaskan dia dari segala jerat musuh, dan hanya Tuhan sajalah satu-satunya yang menilik sengsaranya dan memperhatikan kesesakan jiwanya. Daud yakin bahwa Tuhan peduli pada masalah dan beban hidupnya, itulah sebabnya Daud bersorak-sorak dan bersukacita.

Sahabat yang dikasihi Tuhan.
Kasih setia Tuhan menjadi dasar bagi kita untuk bersorak-sorak dan bersukacita senantiasa. Tuhan yang kita sembah dan muliakan adalah Tuhan yang peduli, menilik dan memperhatikan semua hal yang kita alami. Oleh karena itu, hendaklah kita tetap beriman, percaya dan berharap kepada-Nya. Tuhan selalu ada bersama dengan kita dalam menjalani kehidupan ini. Sorak-sorak dan sukacita kita karena kasih setia-Nya harus kita ungkapkan dalam bentuk pujian bagi Allah melalui nyanyian syukur. Maka, bersorak-sorak dan bersukacitalah karena kasih setia Tuhan selalu menaungi kehidupan kita. Amin.

Salam sehat dan bersemangat dalam penyertaan Tuhan (JZ).

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: