DUKACITA BERGANTI MENJADI KEGEMBIRAAN
Oleh: Pdt. Juliana Zai, STh.
Yohanes 16: 22 “Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu”
Sahabat yang dikasihi Tuhan,
Kita semua pasti pernah merasakan dukacita. Dukacita yang kita alami bisa karena kehilangan orang-orang yang kita kasihi melalui kematian, bisa karena perpisahan, bisa karena penderitaan yang datang beruntun, bisa juga karena kegagalan, dan lain sebagainya. Yang pasti, semua dukacita yang kita alami itu membuat kita bersedih, terluka dan menangis. Ketika kita mengalami dukacita dan kesedihan, disitulah kita memahami betapa lemahnya kita. Kesedihan membuat kita jujur menilai diri sendiri, juga membuat kita merenungkan motivasi, maksud, dan keinginan kita. Kesedihan juga menolong kita melihat dan mengenal Allah sebab dalam kesedihan kita benar-benar merasakan lawatan Allah.
Sahabat yang dikasihi Tuhan,
Renungan hari ini mengingatkan kita, meskipun sekarang ini kita sedang diliputi dukacita, tetapi pada waktunya Tuhan akan menggantikan dukacita itu menjadi kegembiraan dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraan itu dari kita. Artinya, bahkan saat hidup ini begitu gelap pun, kita sebagai orang Kristen memiliki terang pengharapan, seperti pelangi sehabis hujan, demikian sukacita sehabis penderitaan. Seperti seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia (Yohanes 16:21). Demikianlah gambaran penderitaan yang kita alami akan segera berakhir dan digantikan dengan sukacita dan sorak-sorai.
Sahabat yang dikasihi Tuhan,
Tuhan Yesus berpesan kepada murid-murid-Nya bahwa tidak berapa lama lagi Dia akan pergi meninggalkan mereka. Para pengikut Yesus akan berdukacita karena kepergian-Nya. Akan tetapi dukacita itu akan berubah menjadi sukacita karena mereka akan melihat-Nya lagi. Dalam hal ini, Yesus merujuk kepada kematian dan kebangkitan-Nya. Dukacita karena kematian akan berganti sukacita dalam kebangkitan Tuhan Yesus. Bahkan Yesus juga berpesan kepada murid-murid-Nya bahwa dalam dunia ini mereka akan menderita penganiayaan, tetapi mereka harus kuat sebab Yesus telah mengalahkan dunia ini (Yohanes 16: 33).
Pesan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya juga menjadi pesan bagi kita di zaman sekarang ini. Sekalipun kita mengalami banyak penderitaan, pergumulan, kesedihan dan dukacita, terlebih jika dukacita dan penderitaan itu karena pemberitaan injil, maka kita mesti ingat bahwa Tuhan Yesus telah mengalahkan semua penderitaan itu. Bahkan maut sekalipun telah ditaklukkan-Nya melalui kebangkitan-Nya.
Oleh karena itu, baiklah kita menyerahkan jiwa dan raga kita kepada Allah Pencipta yang setia. Dia adalah Allah yang mengerti, yang peduli dan dapat merasakan apapun yang kita rasakan. Karena itulah kita dapat menyerahkan hidup kita ke dalam tangan-Nya. Penderitaan dan dukacita yang kita alami di dunia ini hanyalah sementara dibandingkan dengan sukacita dan kemuliaan Tuhan yang akan diberikan-Nya kepada kita jika kita tetap bertahan, teguh dalam iman dan berpengharapan hanya kepada-Nya. Percayalah pada pemeliharaan Allah maka kita akan tetap bersuka cita dalam segala hal. Ingatlah, kita tidak pernah lepas dari pandangan Tuhan Allah. Mungkin sekarang kita diliputi dukacita, tetapi Tuhan akan mengganti dukacita itu menjadi kegembiraan dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraan itu dari kita. Amin.
Salam sehat dan bersemangat dalam penyertaan Tuhan (JZ)