JANGAN LUPAKAN TUHAN
Oleh: Pdt. Djekson Sirait, STh
Nats Alkitab: Ulangan 6:11-12
Rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami–dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang, maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.
Saudaraku yang terkasih dalam Kristis, Agur bin Yake di dalam permohonannya meminta demikian :”Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kau tolak sebelum aku mati, yakni: Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku”.(Amsal 30:7-9).
Dari firman yang terdapat di dalam kitab Amsal di atas, kita diajar bahwa rupanya manusia bisa saja disesatkan kemiskinan dan kekayaan. Ketika miskin manusia bisa melupakan firman Tuhan dengan mencuri dan melakukan berbagai kejahatan yang lain, bahkan ada yang berani mencaci Tuhan. Sebaliknya ketika sudah kenyang, atau cukup makan atau sudah kaya ada saja manusia yang menyangkal Allah, dan berkata :”Siapa Tuhan itu ?”
Saudara ku terkasih, Demikianlah Tuhan menasihati orang Israel ketika mereka akan memasuki tanah Kanaan, supaya mereka berhati-hati jangan sampai melupakan Tuhan, ketika mereka sudah kenyang, berkelimpahan dan aman sentosa. Mereka harus mencintai Tuhan dengan segenap hati dan totalitas kehidupan mereka. Dan harus mengajarkan Hukum Tuhan kepada anak-anaknya berulang-ulang
Saudaraku…waspadalah ketika kita sudah sukses, sudah kaya, sudah jadi pejabat, dan sudah berkelimpahan. Berdoalah dan berjaga-jaga supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan. Jangan melupakan orang tuamu (unang songon si Mardan), jangan melupakan sanak keluargamu, apalagi jangan melupakan Tuhan mu. Bila kamu miskin, pakailah kemiskinanmu sebagai kesempatan membuktikan kemurnian imanmu. Bila kamu kaya, tetaplah setia dalam kebenaran Firman dan jadilah berkat bagi banyak orang. Hendaklah engkau setia sampai mati, supaya engkau memperoleh mahkota kehidupan. Amin.
Horas…Horas.. Horas…
Pdt. Djekson Sirait