RENUNGAN HARIAN:SENIN 10 APRIL 2023

ALLAH MEMBANGKITKAN HAMBANYA

Oleh: Pdt. Juliana Zai, STh

Ev: Kisah Para Rasul 3: 24-26
Ep: Ayub 19: 25-27

Sahabat yang dikasihi Tuhan,
Renungan hari ini merupakan bagian dari khotbah Petrus di serambi Salomo. Setelah Petrus menyembuhkan seorang yang lumpuh di Bait Allah hingga dapat berjalan, banyak orang yang takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi pada orang yang tadinya lumpuh itu. Petrus kemudian menekankan kepada orang banyak, khususnya orang Yahudi yang berada disekitarnya pada waktu itu bahwa mereka semua telah menyalibkan Tuhan Yesus karena ketidaktahuan mereka sama seperti semua pemimpin mereka yang tidak tahu dan tidak mengenal Yesus (17). Tetapi dengan jalan penderitaan di kayu Salib, Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita (18). Petrus mengingatkan mereka agar sadar dan bertobat, supaya dosa-dosa mereka dihapuskan (19), agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagi mereka sebagai Kristus.

Sahabat yang dikasihi Tuhan,
Yesus telah mati dan bangkit bagi kita. Yesus telah mengampuni segala dosa dan pelanggaran kita di kayu Salib. Di kayu Salib Yesus, Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lukas 23:34). Ini adalah pernyataan yang sangat jelas tentang kejahatan dari orang-orang Yahudi dan para pemimpin mereka. Perkataan yang kemudian diungkapkan oleh Petrus sangat didasarkan kepada apa yang sudah dialaminya sendiri, karena Tuhan yang sudah bangkit itu sudah membenarkan dia secara cuma-cuma, meski ia pernah berbuat kesalahan dengan menyangkal Yesus sampai tiga (3) kali. Tuhan Yesus sudah mengampuninya karena kasih karunia. Meski Petrus memiliki dosa yang tersembunyi dan bukan karena perbuatan baik atau kelakuannya yang bersih, Tuhan telah menolong, mengampuni dan menyelamatkannya. Dosa yang dilakukan oleh Petrus menusuk hatinya, kemudian Roh Kudus menghibur dan menguatkannya, itulah yang menyegarkan jiwanya, dan dengan penyesalan diri, Petrus bertobat dan memberitakan Injil.

Anak Domba Allah sudah mati, sebagaimana yang sudah dinubuatkan oleh para nabi. Hal itu terjadi terutama sekali karena kehendak Allah, yang sudah dinyatakan-Nya sebelumnya. Ia sudah menentukan untuk meletakkan semua dosa dan rasa malu dunia ini di atas Anak-Nya yang tidak berdosa. Dia dan hanya Dia sajalah yang sanggup dan layak untuk mati di dalam nyala murka Allah menggantikan kita. Bapa Surgawi bisa saja menyerahkan diri-Nya sendiri untuk mati bagi dunia yang jahat ini, dan bukannya mengorbankan Anak-Nya. Akan tetapi, di dalam kehebatan dan keagungan Pribadi-Nya, Dia adalah yang memikul alam semesta. Dia tidak memiliki pilihan lain kecuali menjadikan Anak-Nya mati bagi kita. Tanpa kematian Yesus maka tidak akan ada pengampunan. Oleh Karena itu, Yesus harus mati supaya pengampunan itu dapat dinyatakan bagi kita orang yang berdosa.

Yesus Kristus adalah penggenap seluruh nubuatan para nabi di dalam Perjanjian Lama. Betapa besarnya dan agungnya Kristus itu sebab Dialah inti dari pemberitaan Kitab Suci. Seluruh Kitab Suci, firman Allah yang berkuasa dan benar, memberitakan tentang Kristus. Kristus melampaui semua nabi yang pernah Tuhan bangkitkan. Yesus Kristus yang telah mati dan bangkit, yang mengajarkan dan mengingatkan supaya setiap umat agar mau bertobat dan mengikut Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka, maka Tuhan akan memberkati seluruh bangsa-bangsa seperti yang telah dinubuatkan di dalam Kitab Kejadian, yaitu melalui keturunan Abraham, seluruh bangsa di bumi akan mendapat berkat (Kej. 22:18).

Sahabat yang dikasihi Tuhan,
Melalui Kristus dan melalui pemberitaan dari Israel, anak Abraham, berita Injil disebar dari Yerusalem, Yudea, Samaria, sampai ke ujung bumi. Tuhan Allah telah memilih Israel sebagai umat kesayang-Nya, bangsa pilihan-Nya. Namun Israel kerap kali melakukan hal-hal yang medukakan hati Tuhan. Bahkan Israel menolak Dia Sang Juruselamat Dunia. Namun Kasih setia Kristus tak berkesudahan bagi umat pilihan-Nya. Itulah sebabnya Petrus menegaskan diayat 26 “Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu.” Dalam ayat ini juga mengingatkan kita supaya dengan kematian dan kebangkitan Kristus hendaknya kita mau bangkit dari masa lalu yang buruk dan kelam, keluar dari semua keterpurukan itu dan bangkit bersama Kristus. Marilah kita tinggalkan dosa-dosa masa lal, tetaplah hidup dengan menjaga kualitas keberimanan kita sebagai umat pilihan Tuhan. Ingatlah bahwa Tuhan Yesus sangat mengasihi dan mencintai kita, itulah sebabnya Dia harus mati di kayu salib sebagai bukti cinta-Nya bagi kita. Maka, Marilah, Bangkitlah, Bertobatlah dan Beritakan Kasih Setia Tuhan senantiasa. Kiranya Tuhan menjaga kita dan memberikan kita hati yang memahami betapa mulianya Yesus Kristus sehingga kita tidak keras hati seperti Bangsa Israel dan menolak Kristus yang mulia. Amin.

SELAMAT PASKAH!

Salam sehat dan bersemangat dalam penyertaan Tuhan (JZ).

Upload: CSt.Hisar Sirait (Sie Pendidikan HKBP DEPOK1)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: