RENUNGAN HARIAN

Renungan Harian, Senin, 08 Juli 2024

“KENANGAN KEPADA ORANG BENAR MENDATANGKAN BERKAT”

Oleh: Pdt. Juliana Zai, STh (Pendeta Fungsional HKBP Depok1)

Nats Alkitab:
Amsal 10:7 Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang fasik menjadi busuk.

Sahabat yang dikasihi Tuhan,
Mpok Ijah adalah seorang penjual peyek dan roti goreng keliling. Pagi-pagi sekali ia sudah harus kepasar membeli kebutuhan untuk membuat peyek dan roti. Ada tepung roti, ada gula pasir, gula merah, mentega, minyak goreng dan kacang tanah. Rasa peyeknya sangat enak dan renyah, begitu juga roti goreng Mpok Ijah sangat disukai oleh orang-orang. Semua yang sudah pernah merasakan gurihnya peyeh dan roti Mpok Ijah pasti akan menjadi pelanggan tetap.

Meskipun pendapatannya hanya dari berjualan peyek dan roti goreng, Mpok Ijah tetap bahagia menjalani hidupnya. Suaminya telah lama meninggal dunia dan ia hanya tinggal berdua dengan anaknya yang bernama Wati. Tetapi bibi Inah tetap bersyukur dengan semua yang ada padanya. Berapapun hasil yang diperolehnya hari itu, Mpoh Ijah tidak pernah mengeluh. Malah ia masih bisa membantu keluarga miskin yang berada didekat rumahnya, dengan selalu menyisihkan beberapa roti goreng dan peyek setiap hari untuk keluarga yang kurang mampu tersebut. Wati, putri semata wayangnya yang melihat sikap ibunya seperti itu menjadi rajin dan selalu bersikap hormat kepada yang lebih tua, bahkan dia juga menjadi anak yang rajin belajar dan rajin ibadah sekolah minggu.

Keteguhan hati, semangat yang tak pernah berhenti dan selalu berbagi kasih adalah teladan yang baik yang ditinggalkan Mpok Ijah bagi orang-orang di sekitarnya dan juga bagi anaknya. Sekalipun Mpok Ijah telah meninggal dunia dan putrinya wati telah dewasa dan bekerja di sebuah perusahaan asing, namun kebaikan hati mereka selalu dikenang oleh orang-orang yang ada di sekitarnya.

Sahabat yang dikasihi Tuhan,
Renungan hari ini mengingatkan kita sebagai umat Kristen bahwa kita harus bisa menjadi teladan atau panutan buat orang lain. Tentunya dalam hal ini adalah teladan dalam hidup kebenaran. Teladan kebenaran adalah harta yang tak ternilai yang dapat diwarisi seseorang bagi anak-anaknya maupun orang lain yang ada di sekitarnya. Sebagaimana renungan hari ini mengatakan: “Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang fasik menjadi busuk”. Kenangan perbuatan baik yang ditinggalkan oleh orang-orang yang berhati mulia, jujur, bersemangat, berempati dan tetap setia beribadah kepada Tuhan merupakan keteladanan yang ditinggalkan yang tidak pernah sirna, dan akan selalu dikenang bahkan mendatangkan berkat.

Kita mengetahui bahwa kehidupan kita berada dalam tangan Tuhan. Namun bagaimana kita mengisi kehidupan yang dianugerahkan Tuhan ini adalah pilihan kita. Apakah kita mengisi kita mengisi kehidupan ini dengan kabaikan atau kejahatan? Tentunya sebagai umat Kristen kita harus berpegang teguh pada prinsip pengajaran Yesus yang mengajak dan mengingatkan kita bahwa agar harus menjadi garam dan terang dunia dimanapun kita berada. Keberadaan kita harus membawa dampak dan pengaruh yang baik bagi orang-orang di sekitar kita sehingga kehidupan kita bisa menjadi berkat bagi yang lain. Didalam 1 Timotius 4:12b firman Tuhan menuliskan: “Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalamkesuciaanmu”.

Sahabat yang dikasihi Tuhan,
Teladan kebenaran yang kita lakukan dalam kehidupan ini akan menjadi berkat bagi orang lain. Kalau hidup kita menjadi teladan bagi orang lain, nama Tuhan akan dipermuliakan, dan kitapun menjadi berkat buat mereka. Tapi kalau kita hidup dalam kefasikan, selalu berbuat jahat, suka bertengkar, suka marah, suka menghina dan meremehkan, merampas, merampok, dan sebagainya, tentunya hal ini akan meninggalkan kebusukan sehingga orang akan menjauhi kita.

Oleh karena itu, hendaklah kita bisa memberikan dampak yang baik buat orang-orang disekitar kita. Selalulah berbuat baik, ramah, pengasih dan penyayang, mau peduli dan berempati, dan yang pastinya tetap setia dan taat kepada Tuhan dan melakukan kebenaran Firman-NYa. Marilah kita membuka hati kita untuk selalu berusaha melakukan kebaikan-kebaikan yang diajarkan Tuhan lewat firman-Nya, menjaga kekudusan, menyatakan kasih kepada sesama, dan mau melayani pekerjaan-Nya. Menjadi orang benar di hadapan Tuhan. Ketika hidup ini berakhir, jalan kehidupan yang kita tinggalkan akan menjadi berkat bagi banyak orang. “Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal” (Pengkhotbah 7:1). Hendaklah kita meneladani kebaikan dan mewarisi kebenaran, dengan demikian ketika kita meninggalkan dunia ini, kita akan selalu dikenang karena perbuatan kita yang baik dan benar, sebab “KENANGAN KEPADA ORANG BENAR MENDATANGKAN BERKAT”. Amin.

Diposting: St. Dr. Ir. Hisar Sirait, M.A, CRMS, CTM, CCHS, CPPS

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: