KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA I – MINGGU MEMPERINGATI TURUNNYA ROH KUDUS
OLEH: Pdt. Nekson Simanjuntak, MTh
Praeses Distrik 28 Deboskab
Nas: Yohanes 20:19-23
TERIMALAH ROH KUDUS
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, Ibadah minggu hari ini merupakan peringatan TurunNya Roh Kudus. TuruNya Roh Kudus sebagai penggenapan apa disampaikan oleh Yesus sebelum naik ke Sorga. Yohanes 16:7-8 (TB) Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
Selanjutnya pada Kisah Rasul Yesus berpesan: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah 1:8) Hal ini menunjukkan sebelum murid-murid melakukan missi pengutusan mereka harus menunggu turunNya Roh Kudus. Roh Kuduslah yang menghibur, meneguhkan dan menyertai para Murid dalam memberitakan Injil sampai maranatha.
Peristiwa TurunNya Roh Kudus bertepatan 50 hari setelah kebangkitan Yesus makanya sering disebut dengan Pentakosta. Peristiwa Pentakosta itu dapat kita baca dalam Kisah Para Rasul 2. Kisah Para Rasul 2:2-4 (TB) Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Setelah Roh Kudus turun atas para rasul ada perubahan besar pada rasul. Petrus seorang nelayan bangkit berkotbah dan membuat ribuan orang percaya. Kemudian para rasul dengan penuh semangat memberitakan Injil dari Yerusalem, Yudea, Samaria sampai ke ujung Bumi.
Kotbah pada Minggu Pentakosta ini tertuli pada Yohanes 20:19-23. Dalam perikop ini Yesus menampakkan diri dan menyampaikan salam damai sejahtera kepada para murid-murid. Mereka tinggal di suatu rumah kemungkinan besar tumah dimana mereka biasa berkumpul. Mereka menutup pintu rapat-rapat karena takut kepada orang Yahudi. Sekalipun pintu rapat ditutp namun Yesus bisa masuk menyampaikan damai sejahtera kepada mereka. Ini suatu peristiwa penting, tidak ada yang dapat membatasi Yesus menghadirkan damai sejahtera, sekalipun itu kematian. Yesus melampauhi ruang dan waktu.
Ada banyak hal yang dapat digali dan dikembangkan dari pesan kotbah minggu Pentakosta ini dalam menjalani kehidupan kita.
- Damai sejahtera mengusir ketakutan
Jika kita perhatikan ayat 19 mereka tinggal di rumah, menutup pintu rapat-rapat karena mereka takut kepada orang Yahudi. Dalam suasana ketakutan demikianlah , Yesus hadir menyampaikan damai sejahtera.
Keterangan ini menjelaskan bahwa Yesus Kristus menghilangkan ketakutan. Apalagi tidak ada kesalahan yang mereka lakukan. Biasanya orang takut karena salah, tetapi orang berani karena benar. Kehadiran Yesus mau mengatakan tidak ada yang perlu ditakutkan asal bersama Yesus.
Kehadiran Yesus sangat berarti bagi para murid yang sedang ketakutan. Mengapa mereka takut karena hal itu berkaitan dengan berita tentang kebangkitanNya. Imam dan para pemuka agama membuat siasat bahwa Yesus tidak benar bangkit, kubur kosong karena murid mencuri mayat Yesus. Propaganda terus dilancarkan seolaholah kebangkitan Yesus tidak benar, hanya rekayasa murid yang mencuri mayat Yesus. Disitulah imam gencar untuk mengancam dan mengintimidasi para murid.
Jadi siapakah yang ketakutan merespon kebangkitannTuhannYesus? Sesungguhnya mereka yang menamakan diri para imam atau “stuloi” (sesepuh) Yahudi yang telah melakukan pembohongan atas berita keba…